Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang
Bentuk subjungtif waktu sekarang umumnya dibentuk dengan menambahkan akhiran berikut ini pada akar kata kerja (waktu sekarang atau waktu lampau):
-te, -test, -te, -ten, -tet, -tenPerhatikan bentuk konjugasi berikut.
ich sagte
du sagtest
er sagte
wir sagten
ihr sagtet
sie sagten
Saya ingin, ia mengatakan yang benar kepada saya.
→ Ich wollte, er sagte mir die Wahrheit.
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Kata Kerja Lemah
Bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja lemah beraturan sama seperti bentuk indikatif waktu Imperfektum, yaitu bentuk waktu Imperfektum kata kerja lemah beraturan. Sehingga bentuk subjungtif waktu sekarang bisa bermakna-dua. Hanya konteks kalimat yang menjernihkan, apakah bentuk yang digunakan indikatif waktu Imperfektum atau subjungtif waktu sekarang.
Berdasarkan alasan tersebut, maka bentuk kondisional waktu sekarang (würde + infinitif) sering menggantikan bentuk subjungtif tersebut. Walaupun bentuk subjungtif waktu sekarang mirip dengan bentuk indikatif waktu Imperfektum, tetapi bentuk subjungtif selalu merujuk ke waktu sekarang atau yang akan datang.
Perhatikan contoh berikut.
Mereka mengunjungi kami.
→ Sie besuchten uns.
Kami tidak menangis.
→ Wir weinten nicht.
Apakah kamu membangun rumah?
→ Bautet ihr das Haus?
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Kata Kerja Lemah Tak Beraturan
Bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja lemah tak beraturan brennen, kennen, nennen, rennen, senden, dan wenden dibentuk dengan:
akar kata infinitif + akhiran bentuk subjungtifPerhatikan bentuk konjugasi berikut.
ich rennte
du renntest
er rennte
wir rennten
ihr renntet
sie rennten
Untuk kata kerja lemah tak beraturan bringen, denken, dan wissen dibentuk dengan:
akar kata kerja waktu Imperfektum dilengkapi umlaut + akhiran bentuk subjungtifBerikut bentuk konjugasinya.
ich brächte | ich dächte | ich wüsste |
du brächtest | du dächtest | du wüsstest |
er brächte | er dächte | er wüsste |
wir brächten | wir dächten | wir wüssten |
ihr brächtet | ihr dächtet | ihr wüsstet |
sie brächten | sie dächten | sie wüssten |
Ia tidak ingin memikirkan hal itu.
→ Er dächte nicht daran.
Saya ingin mengirimnya sesuatu.
→ Ich sendete ihr etwas.
Seandainya kami mengetahui segalanya.
→ Wir wüssten alles.
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Kata Kerja Kuat
Bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja kuat dibentuk dengan:
akar kata kerja waktu Imperfektum + akhiran -e, -est, -e, -en, -et, -enVokal a, o, dan u pada akar kata kerja waktu Imperfektum dari semua kata kerja kuat dilengkapi dengan umlaut. Perhatikan contoh konjugasi berikut.
Tanpa umlaut
ich bliebe
du bliebest
er bliebe
wir blieben
ihr bliebet
sie blieben
Dengan umlaut
ich nähme | ich flöge | ich führe |
du nähmest | du flögest | du führest |
er nähme | er flöge | er führe |
wir nähmen | wir flögen | wir führen |
ihr nähmet | ihr flöget | ihr führet |
sie nähmen | sie flögen | sie führen |
Berikut contoh penerapannya.
Saya mau bepergian ke Swiss.
→ Ich führe in die Schweiz.
Ia mau datang pada hari Sabtu.
→ Er käme am Samstag.
Mereka ingin menulis kartu.
→ Sie schreiben die Karte.
Apakah kau mau pulang?
→ Gingest du nach Hause?
Kami ingin terbang ke Paris.
→ Wir flögen nach Paris.
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Kata Kerja Kuat Tak Beraturan
Bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja kuat tak beraturan dibentuk dengan mengubah vokal dari akar kata infinitif menjadi u dan dilengkapi dengan umlaut + akhiran bentuk subjungtif.
helfen → ich hülfe
stehen → ich stünde
sterben → ich stürbe
werfen → ich würfe
Contoh:
Saya ingin berdiri di sana.
→ Ich stünde dort.
Kami mau melempar bola itu.
→ Wir würfen den Ball.
Siapa yang mau menolong anak itu?
→ Wer hülfe dem Kind?
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Kata Kerja Bantu haben dan sein
Bentuk konjugasi haben:ich hätte
du hättest
er hätte
wir hätten
ihr hättet
sie hätten
Bentuk konjugasi sein:
ich wäre
du wärest
er wäre
wir wären
ihr wäret
sie wären
Contohnya:
Seandainya kami mendapat liburan.
→ Wir hätten Ferien.
Sekiranya saya tidak punya uang.
→ Ich hätte kein Geld.
Sudikah kau ada di sana?
→ Wärest du dort?
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Kata Kerja Modal
Bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja modal dibentuk dengan:
akar kata infinitif + akhiran bentuk subjungtif kata kerja lemahPerkecualian untuk mögen yang mengalami perubahan konsonan g menjadi ch. Perhatikan bentuk konjugasi berikut.
dürfen
ich dürfte (diperbolehkan, diijinkan) - digunakan dalam pertanyaan yang sopan atau halus seperti bolehkah saya? dapatkah saya?
können
ich könnte (sekiranya sanggup/mampu/dapat)
mögen
ich möchte (mau atau ingin/senang akan)
müssen
ich müsste (seharusnya, sebaiknya)
sollen
ich sollte (seharusnya, semestinya)
wollen
ich wollte (ingin, menginginkan)
Bentuk subjungtif dari kata kerja modal seringkali digunakan untuk mengungkapkan suatu kemungkinan atau pandangan, dan juga untuk mengutarakan pertanyaan secara sopan atau halus. (Perhatikan contoh)
Seharusnya kamu tinggal di rumah.
→ Du solltest zu Hause bleiben.
Bolehkan saya melihatnya?
→ Dürfte ich es sehen?
Apakah sebaiknya kau tidak bekerja?
→ Müsstest du nicht arbeiten?
Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang Dari Harapan Yang Berlawanan Dari Kenyataan
Dalam ungkapan suatu harapan yang berlawanan dari kenyataan, digunakan pula bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja wollen dan wünschen. Ketika menggunakan ungkapan suatu harapan yang berlawanan dari kenyataan, si pembicara biasanya memberikan ekspresi kekecewaan atau rasa tidak puas atas situasi yang terjaidi pada saat itu, dan bagaimana ia mengungkapkan harapan yang berlawanan dari situasi yang terjadi.
Kenyataan:
Ia tidak ada di rumah.
→ Er ist nicht zu Hause.
Harapan:
Saya mengharapkan (bahwa) ia ada di rumah.
→ Ich wollte, er wäre zu Hause.
Kenyataan:
Saya harus belajar.
→ Ich muss studieren.
Harapan:
Saya berharap saya tidak perlu belajar.
→ Ich wollte, ich müsste nicht studieren.
Penggunaan wenn (bila, jika, kalau) pada ungkapan suatu harapan yang berlawanan dari kenyataan
Bila ungkapan suatu harapan yang berlawanan dari kenyataan diekspresikan dengan wenn (bila, jika, kalau), maka kata kerjanya disusun di akhir kalimat. Adakalanya dalam hal ini digunakan kata-kata nur atau doch. Kedua kata ini hampir tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kata-kata tersebut hanya berfungsi sebagai pemberi tekanan maksud ungkapan.
Sekiranya saya tidak harus melakukan hal itu!
→ Wenn ich es nur nicht tun müsste!
Bila memang ia tidak merokok!
→ Wenn er doch nicht rauchte!
Andai saja anak-anak tinggal di rumah!
→ Wenn die Kinder nur zu Hause blieben!
Pemakaian kata wenn bisa ditiadakan (dalam hal ini kata kerja terletak di awal kalimat). Contoh:
Sekiranya saya mempunyai lebih banyak waktu!→ Hätte ich nur mehr Zeit!
Sekiranya saya boleh pulang!
→ Dürfte ich nur heimgehen!
Seandainya terdapat makanan yang lebih baik!
→ Gäbe es nur besseres Essen!
Kalimat Pengandaian
Ungkapan Pengandaian Yang Berlawanan Dari Kenyataan
Kalimat pengandaian atau kondisional terdiri dari klausa kondisional yang diekspresikan dengan wenn (bila, jika, kalau) dan kesimpulan. Kata kerja dalam klausa kondisional dapat berbentuk indikatif atau subjungtif.
Jika si pembicara hendak mengungkapkan suatu kondisi yang berdasarkan fakta, nyata, dan dapat dipenuhi, maka kalimat tersebut disusun dalam bentuk indikatif. Contoh:
Jika saya mempunyai uang, saya akan membelinya.→ Wenn ich Geld habe, kaufe ich es.
Kalimat di atas menunjukkan bahwa si pembicara belum mempunyai uang, dan ia yakin akan kemungkinan besar bahwa di waktu yang tidak lama lagi ia sudah mempunyai uang.
Jika si pembicara hanya mengungkapkan suatu kondisi yang berlawanan dari kenyataan, tidak riil, dan pasti tidak terpenuhi, maka kalimat tersebut disusun dalam bentuk subjungtif. Contoh:
Seandainya saya mempunyai uang, saya ingin membelinya.→ Wenn ich Geld hätte, kaufte ich es.
Pada kalimat di atas jelas bahwa si pembicara baik dalam waktu sekarang, maupun di waktu yang akan datang, tidak mampu mempunyai uang tersebut. Tampak pula penggunaan bentuk subjungtif waktu sekarang terdapat dalam klausa kondisional dan kesimpulan.
Dalam hal ini ada variasi pola bentuk kalimat yang mungkin dalam bahasa Jerman. Yaitu bentuk kondisional waktu sekarang sering digunakan untuk menggantikan bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja lemah untuk menghindari salah pengertian.
Kalau saya kaya, saya ingin keliling dunia.
→ Wenn ich reich wäre, machte ich eine Weltreise.
ATAU
→ Wenn ich reich wäre, würde ich eine Weltreise machen.
Dalam percakapan sehari-hari, bentuk kondisional waktu sekarang ini juga bisa menggantikan bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja kuat.
Kalau cuaca bertambah dingin, saya mau pakai mantel berbulu.
→ Wenn es kälter wäre, zöge ich den Pelzmantel an.
ATAU
→ Wenn es kälter wäre, würde ich den Pelzmantel anziehen.
Namun demikian bentuk subjungtif waktu sekarang dari kata kerja bantu haben, sein, dan kata kerja modal tidak dapat digantikan oleh bentuk kondisional waktu sekarang.
Peniadaan wenn
Bila kata wenn ditiadakan, maka kata kerja bentuk subjungtif waktu sekarang disusun di awal kalimat. (Perhatikan contoh)
Kalau kau buka jendela itu, (maka) udara menjadi dingin.
→ Machtest du das Fenster auf, (dann) würde es kalt werden.
Jika kami bertanya, dia akan menjawab kami.
→ Fragten wir ihn, dann würde er uns antworten.
Jika dia menginginkannya, maka saya akan memberikannya padanya.
→ Wollte sie es, dann gäbe ich es ihr.
Pemakaian als ob
Pemakaian als ob (dalam bahasa Inggris as if) dalam klausa berbentuk subjungtif menunjukkan bahwa si pembicara melakukan perbandingan yang tidak riil.
Ia bertingkah seolah-olah ia takut.
→ Sie tun, als ob sie Angst hätten.
Ia kelihatan seakan-akan ia sakit.
→ Er sieht aus, als ob er krank wäre.
Kita berpura-pura punya uang.
→ Wir tun, als ob wir Geld hätten.
Tidak ada komentar untuk "Bentuk Subjungtif Waktu Sekarang"
Posting Komentar