Bentuk Pengandaian Atau Kondisional Dalam Bahasa Jerman

Bentuk Pengandaian Pada Kata Kerja Lemah Dan Kuat

Bentuk pengandaian atau kondisional disusun dengan:

würde + infinitif

Ungkapan kondisional menyatakan sesuatu yang seandainya terjadi. Sama halnya dalam bentuk waktu yang akan datang, infinitif dari kondisional disusun di akhir kalimat, kecuali bila terdapat di dalam klausa terikat. Perhatikan contoh konjugasi berikut

ich würde sagen
du würdest sagen
er würde sagen
wir würden sagen
ihr würdet sagen
sie würden sagen


Contoh penggunaannya.

Sebenarnya saya mau menolong anak itu.
→ Ich würde dem Kind helfen.

Ia tahu, bahwa saya mau mengatakan sesuatu.
→ Er weiss, dass ich es sagen würde.

Maukah kau mengambil uang itu?
→ Würdest du das Geld nehmen?

Saya akan berenang sepanjang hari.
→ Ich würde den ganzen Tag schwimmen.

Mereka akan membawa hadiah itu.
→ Sie würden das Geschenk bringen.

Maukah kamu pergi ke Jerman?
→ Würdet ihr nach Deutschland fahren?

Kami tidak akan mengambil apa pun.
→ Wir würden nichts nehmen.

Dia akan memperbaiki mobilnya.
→ Er würde den Wagen reparieren.

Penggunaan Bentuk Pengandaian

Dalam bahasa Jerman, bentuk pengandaian digunakan dalam ungkapan bukan kenyataan yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan "seandainya, sekiranya". (Baca juga artikel bentuk subjungtif)

Bentuk kondisional juga digunakan sebagai bentuk permintaan yang sopan atau halus. Perhatikan contoh berikut.

Maukah kau menolong saya?
→ Würdet du mir bitte helfen?

Sudikah Anda menunggu sebentar?
→ Würden Sie bitte einen Moment warten?

Maukah kamu tunjukkan pada anak-anak?
→ Würden Sie es bitte den Kindern zeigen?

Tolong berikan saya pisaunya.
→ Würdest du mir bitte das Messer geben?

Maukah kamu memesan makanannya?
→ Würdet ihr bitte das Essen bestellen?

Maukah kamu berbicara lebih lambat?
→ Würden Sie bitte langsamer spreche?

Maukah kamu mengunjungi ayahmu?
→ Würden Sie bitte Ihren Vater besuchen?

Maukah kamu tinggal di sini?
→ Würdet ihr bitte hier bleiben?