4 Jenis Kasus Kata Benda Dalam Bahasa Jerman


Dalam bahasa Jerman, kata benda memiliki 4 kasus, yaitu kasus nominatif, akusatif, datif, dan genitif. Jika dilihat dari sudut pandang tata bahasa Indonesia, maka kasus pertama nominatif dapat disejajarkan dengan subyek, sementara kasus akusatif disejajarkan dengan objek penderita, dan kasus datif disejajarkan dengan objek penyerta. Sedangkan kasus genitif tidak ada padanannya dalam tata bahasa Indonesia.

Umumnya kata benda itu sendiri tidak mengubah akhiran pada setiap kasus. Tetapi, kata-kata yang mendahului kata bendalah yang mengubah bentuk dan menunjukkan kasus tertentu yang harus digunakan.


Kata-kata yang mendahului kata benda antara lain.

1. Artikel tentu, yakni der, die, das

Kata-kata lain yang berfungsi sama sebagai artikel tentu yang berhubungan dengan bentuk "der", antara lain:

dieser (ini)
jeder (setiap)
jener (itu)
mancher (banyak)
solcher (semacam itu)
welcher (yang mana)


2. Artikel tak tentu , yakni ein, eine, ein

Kata-kata lain yang berfungsi sama sebagai artikel tak tentu yang berhubungan dengan bentuk "ein", antara lain:

kein (bukan, tidak ada)
mein (kepunyaanku)
dein (kepunyaanmu)
sein (kepunyaannya)
ihr (kepunyaan mereka)
unser (kepunyaan kami / kita)
euer (kepunyaan kalian)
Ihr (kepunyaan Anda)

* Huruf e di suku kedua pada bentuk kepunyaan euer dan unser biasanya dihilangkan jika kedua kata itu mendapat akhiran, misalnya: eure Mutter; unsre Stadt.


Kasus Nominatif Kata Benda Bahasa Jerman

Tunggal dan jamak

Bentuk nominatif dari artikel tentu dan bentuk "der" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral Jamak
der die das die
dieser diese dieses diese
jener jene jenes jene
welcher welche welches   welche


Bentuk nominatif dari artikel tak tentu dan bentuk "ein" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral   Jamak
ein eine ein -
mein meine mein meine
ihr ihre ihr ihre
unser unsre unser unsre


Bentuk nominatif dari artikel negatif kein adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral   Jamak
kein keine kein keine


Kegunaan Kasus Nominatif Dalam Bahasa Jerman

Sebagai subyek dalam kalimat

Kota ini terkenal.
Diese Stadt ist bekannt.

Buku-buku itu menarik.
Dieser Bücher sind interessant.

Tak ada mobil yang murah (harganya).
Kein Wagen ist billig.

Sebagai Predikat Nominal

Predikat nominal biasanya didahului oleh kata kerja bantu, seperti sein (adalah) dan werden (menjadi).

Gisela tidak akan menjadi guru.
Gisela wird keine Lehrerin.

Martha adalah sahabat kita.
Martha ist unser Freund.

Wanita itu adalah ibunya.
Die Frau ist seine Mutter.

Dalam Kata Sapaan

Tuan Müller, apakah Anda datang?
Herr Müller, kommen Sie?

Silahkan ambil, Nyonya Anna!
Bitte, nehmen Sie es, Frau Anna!


Kasus Akusatif Kata Benda Bahasa Jerman

Tunggal dan Jamak

Bentuk akusatif dari artikel tentu dan bentuk "der" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral     Jamak
den die das die
diesen diese dieses diese
welchen welche welches welche


Bentuk akusatif dari artikel tak tentu dan bentuk "ein" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral   Jamak
einen eine ein -
meinen meine mein meine
ihren ihre ihr ihre


Bentuk akusatif dari artikel negatif adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin    Netral   Jamak
keinen keine kein keine


Kegunaan Kasus Akusatif

Sebagai objek langsung atau pelengkap penderita

Kami mengenal saudaranya.
Wir kennen ihren Bruder.

Ia tidak membeli sepatu.
Er kauft keine Schuhe.

Dia membutuhkan dompetnya.
Sie braucht ihre Tasche.

Dalam ekspresi waktu yang tentu dan lamanya waktu

Dia mengunjungi saya setiap hari.
Sie besucht mich jeden Tag.

Ia tinggal seminggu di Berlin.
Er bleibt eine Woche in Berlin.

Bentuk akusatif "der" juga digunakan pada penulisan tanggal di dalam surat, contohnya: Jakarta, den 4.10.2019.

Dengan preposisi

Kasus akusatif digunakan sebagai objek di belakang preposisi tertentu. (baca artikel ini)



Akhiran Kata Benda Dalam Kasus Akusatif

Hampir semua akhiran kata benda bentuk akusatif tunggal identik dengan bentuk nominatif tunggal. Sedikit yang menambahkan akhiran -e(n). Kata-kata benda berikut termasuk dalam kelompok ini.

Nominatif tunggal Akusatif tunggal
der Hase (kelinci) den Hasen
der Herr (tuan, lelaki, suami) den Herrn
der Junge (anak laki-laki, anak muda)   den Jungen
der Held (pahlawan) den Helden
der Mensch (manusia) den Menschen
der Präsident (presiden) den Präsidenten
der Student (mahasiswa) den Studenten

Contohnya:
Dia mencintai muridnya.
Sie liebt den Studenten.

Kami tidak melihat orang-orang.
Wir sehen kein den Menschen.

Dia memanggil anakku.
Er ruft meinen Jungen.


Kasus Datif Kata Benda Bahasa Jerman

Tunggal dan Jamak

Kasus datif dari artikel tentu dan bentuk "der" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral Jamak
dem der dem den
diesem dieser diesem   diesen
jenem jener jenem jenen


Kasus datif dari artikel tak tentu dan bentuk "ein" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral Jamak
einem einer einem -
meinem meiner meinem   meinen
ihrem ihrer ihrem ihren


Kasus datif dari artikel negatif adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral Jamak
keinem keiner keinem   keinen


Kegunaan Kasus Datif

Sebagai objek langsung atau pelengkap penyerta

Orang atau binatang yang diberikan, diceritakan, ditunjukkan dan sebagainya tentang sesuatu termasuk dalam kasus datif. Pada bahasa Indonesia, objek tak langsung biasanya dinyatakan dengan kata depan untuk atau kepada. Contoh:

Dia memberikan coklat untuk anak kami.
Sie kauft unsrem Kind Schokolade.

Saya mengambil makanan untuk anjing itu.
Ich hole dem Hund das Futter.

Kami memberikan uang kepada seorang lelaki.
Wir geben einem Mann Geld.

Berikut ini merupakan kata-kata kerja yang sering digunakan dengan kasus datif.

1. antworten (menjawab)
Saya menjawab lelaki itu.
Ich antworte dem Herrn.

2. bringen (membawakan)
Ia membawakan bunga itu untuk teman wanitanya.
Er bringt seiner Freundin Blumen.

3. geben (memberikan)
Kami memberikan susu untuk kucing itu.
Wir geben der Katze Milch.

4. holen (mengambilkan)
Saya mengambil kunci untuk adikku.
Ich hole meinem Bruder den Schlüssel.

5. kaufen (membelikan)
Dia membeli sebuah mobil untuk ibunya.
Sie kauft ihrer Mutter ein Auto.

6. schicken (mengirimkan)
Henry mengirimkan sebuah hadiah untuk tantenya.
Henry schickt ihrer Tante ein Geschenk.

7. sagen (mengatakan)
Dia mengatakan kebenaran kepada suaminya.
Sie sagt ihrem Mann die Wahrheit.

8. zeigen (menunjukkan)
Ia menunjukkan museum itu kepada gadis tersebut.
Er zeigt dem Mädchen das Museum.

Sementara kata-kata kerja berikut ini selalu digunakan dalam kasus datif.

1. danken (berterima kasih - kepada)
Kami berterima kasih kepada guru kami. 
Wir danken unsrem Lehrer.

2. helfen (menolong)
Saya menolong anak itu.
Ich helfe dem Kind.

3. gehören (milik)
Buku ini milik anak laki-lakinya.
Dieses Buch gehört ihrem Sohn.

4. gefallen (senang akan, tertarik pada)
Istrinya tertarik pada topi itu.
Jener Hut gefällt seiner Frau.

Kata kerja glauben (percaya) digunakan dengan kasus datif bila diikuti oleh orang. Sementara jika diikuti oleh benda atau sesuatu, maka digunakan kasus akusatif. Perhatikan contoh berikut.

Saya mempercayai anak itu.
Ich glaube dem Kind.

Saya percaya akan cerita tersebut.
→ Ich glaube die Geschichte.

Dengan preposisi

Kasus datif digunakan dengan preposisi tertentu. (baca artikel ini)


Akhiran Kata Benda Dalam Kasus Datif

Tunggal

Akhiran kata benda bentuk datif tunggal umumnya identik dengan akhiran kata benda bentuk nominatif tunggal. Adakalanya suatu kata benda mendapat akhiran yang sama, yaitu akhiran -e(n) baik dalam bentuk datif tunggal maupun dalam bentuk akusatif tunggalnya. Contoh:

Kami membawakan sebuah buku untuk mahasiswa itu.
Wir bringen dem Studenten ein Buch.

Saya memberikan surat kabar itu kepada lelaki tersebut.
Ich gebe dem Herrn die Zeitung.

Jamak

Kata benda bentuk datif jamak selalu ditambah dengan akhiran -n, kecuali bila dalam bentuk nominatif jamak sudah berakhiran -n. Contohnya:

Saya mengirimkan hadiah kepada anak-anak.
Ich schicke den Kindern Geschenke.

Kami tidak memberikan apapun kepada gadis-gadis itu.
Wir geben den Mädchen nichts.

Kata benda yang berakhiran -s dalam nominatif jamak tidak berubah dalam bentuk datif jamak atau tidak ditambahkan dengan akhiran -n. Contoh:

Ia memperlihatkan binatang itu kepada bayi-bayi tersebut.
Er zeigt den Babys das Tier.


Kasus Genitif Kata Benda Bahasa Jerman

Tunggal dan Jamak

Bentuk genitif dari artikel tentu dan bentuk "der" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral   Jamak
des der des der
dieses dieser dieses dieser
jenes jener jenes jener


Bentuk genitif dari artikel tak tentu dan bentuk "ein" adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral   Jamak
eines einer eines -
meines meiner meines meiner
ihres ihrer ihres ihrer


Bentuk genitif dari artikel negatif adalah sebagai berikut.

Maskulin   Feminin   Netral   Jamak
keines keiner keines keiner


Kegunaan Kasus Genitif

Untuk menunjukkan hubungan kepunyaan atau hubungan antara dua kata benda

Dalam bahasa Jerman, kasus kepunyaan genitif tidak dinyatakan dengan apostrof (') seperti halnya dalam bahasa Inggris.

Ini foto rumah kami.
Hier ist ein Foto unsres Hauses.

Orangtua anak-anak ini ada di sini.
Die Eltern dieser Kinder sind hier.

Di mana mobil nyonya itu?
→ Wo ist das Auto der Frau?

Dalam ekspresi waktu tak tentu

Pada suatu pagi ia datang berkunjung.
Eines Morgens kam er zu Besuch.

Pada suatu hari ia akan melihat sahabat laki-lakinya.
Eines Tages wird sie ihren Freund sehen.

Kata keterangan waktu die Nacht dibentuk juga dengan menambahkan akhiran -s dalam ekspresi waktu semacam itu.

Pada suatu malam ia sembuh kembali.
Eines Nachts war er wieder gesund.

Dengan preposisi

Kasus genitif digunakan dalam preposisi tertentu.


Akhiran Kata Benda Dalam Kasus Genitif

Tunggal

Akhiran -s atau -es

Umumnya bentuk tunggal dari kata benda maskulin dan netral dalam kasus genitif ditambah dengan akhiran -(e)s. Ingat, tanda apostrof tidak digunakan.

Jika kata benda maskulin dan netral mempunyai lebih daripada satu suku kata seperti pada meines Bruders, dieses Zimmers, maka bentuk genitifnya ditambahkan dengan akhiran -s saja.

Jika kata benda maskulin / netral hanya mempunyai satu suku kata saja seperti pada des Buches, maka bentuk genitifnya ditambah dengan akhiran -es. Namun demikian, bila kata benda maskulin / netral mempunyai lebih dari satu suku kata, tapi suku kata terakhir mendapat tekanan, maka bentuk genitifnya juga ditambah dengan -es. Contoh: des Gedichtes.


Akhiran -(e)n

Kata benda genitif tunggal mendapat akhiran -(e)n sebagaimana haknya dalam kasus akusarif dan datif tunggal.

Istri presiden itu sakit.
Die Frau des Präsidenten ist krank.

Akhiran -(e)ns

Beberapa kata benda genitif tunggal dibentuk dengan menambahkan akhiran -(e)ns. Contoh: des Herzens, des Namens, des Friedens.

Dengan hati berat ia terjun ke medan perang.
→ Traurigen Herzens zog er in den Krieg.

Akhiran -ens atau apostrof

Jika kata benda maskulin nama orang berakhiran dengan bunyi s, maka bentuk genitifnya dibentuk dengan menambah akhiran -ens atau memakai tanda apostrof.

Ulang tahun Max tanggal 11 Mei.
Maxens Geburtstag ist am 11. Mai.
Max' Geburtstag ist am 11. Mai.

Namun demikian, dalam beberapa hal tertentu, pemakaian von lebih sering digunakan.

Ulang tahun Max tanggal 11 Mei.
Der Geburtstag von Max ist am 11. Mai.

Kata benda feminin

Dalam kasus genitif kata benda feminin tidak mendapatkan akhiran.

Nama diri

Dalam kasus genitif, nama diri mendapat akhiran -s.

Topi Nona Bauer mahal harganya.
Fräulein Bauers Hut war teuer.

Jamak

Kata benda bentuk genitif jamak sama dengan bentuk nominatif jamak.


Tidak ada komentar untuk "4 Jenis Kasus Kata Benda Dalam Bahasa Jerman"