Jenis Atau Ragam Pakaian Tradisional Jerman
Setiap negara di dunia pasti memiliki pakaian tradisonal yang menggambarkan tentang negara tersebut dan budayanya. Misalnya Jepang yang terkenal dengan Kimono-nya, atau Korea yang dikenal dengan Hanbook-nya. Begitupun halnya dengan pakaian tradisional Jerman atau Trachten.
Setiap trachten mengidentifikasi seseorang sebagai kelompok tertentu, bahkan dapat menunjukkan status pemakainya (menikah atau lajang). Pakaian tradisional Jerman bisa dikatakan sangat bervariasi. Baca terus artikel ini untuk lebih memahami beragam pakaian tradisional Jerman.
4 Jenis Pakaian Tradisional Jerman
1. Lederhosen
Ilustrasi flickr.com |
Lederhosen adalah yang paling terkenal dari semua jenis Tracht. Secara harfiah Lederhosen diterjemahkan sebagai 'celana kulit'. Ini merupakan celana pendek kulit. Sebagian besar dipakai di daerah Eropa tengah, dan paling sering dikaitkan dengan Bavaria dan Austria.
Lederhosen umumnya memiliki panjang selutut, dan biasanya memiliki saku, suspender dan tutup depan. Pakaian ini berkurang popularitasnya pada abad ke-18, karena lebih terkait dengan pekerjaan di luar ruangan dan gaya hidup petani.
Namun saat ini Lederhosen telah mengalami lonjakan popularitas sebagai simbol kebanggaan daerah. Ini biasa dipakai selama festival dan acara-acara khusus, dan sering dikaitkan dengan Oktoberfest tahunan.
2. Dirndl
Ilustrasi flickr.com |
Dirndl adalah gaun yang dikenakan oleh wanita Jerman yang terdiri dari beberapa bagian, diantaranya blus berwarna terang, korset, celemek, dan rok penuh. Itu muncul sebagai seragam standar pelayan perempuan, dan terbuat dari kain yang praktis dan awet. Namun sekitar tahun 1870-an, kaum bangsawan mengambil gaya ini, dan menggunakan bahan-bahan tingkat tinggi seperti sutra dan satin.
Hingga saat ini Dirndl tetap populer dan banyak dijual di department store, mulai dari versi ekonomis, hingga gaun sulaman rumit dengan harga beberapa ratus Euro. Pakaian ini mungkin yang paling sering dikaitkan dengan Oktoberfest. Wanita di Bavaria, Austria dan Tyrol Selatan masih mengenakan dirndl di acara-acara resmi. Bahkan beberapa wanita pedesaan menggunakannya sebagai bagian dari pakaian sehari-hari mereka.
3. Frisian
Ilustrasi pinterest.com/nlkav |
Tidak seperti Lederhosen dan Dirndl yang awalnya dirancang dengan kepraktisan, pakaian tradisional Frisian sangat rumit, dan dibuat untuk memamerkan kekayaan serta status si pemakai. Bahkan kostum ini akan menjadi bagian dari mas kawin pengantin wanita di masa lalu.
Kostum Frisian Tracht bisa berharga hingga 5.000 euro, dan mengenakannya bisa memakan waktu beberapa jam. Detailnya, kostum ini terdiri dari rok biru tua yang disebut Pai (ini harus dilipat 60 kali), lengan yang terbuat dari taffeta, rayon atau beludru, celemek putih, dan selendang yang disematkan hingga 70 jarum.
Para wanita juga mengenakan jilbab hitam dengan ornamen di bagian depan, dan perhiasan perak dengan tiga atau empat rantai yang bertemu pada jimat di bagian tengah. Kostum ini jarang ditemui, tapi masih dapat dilihat pada pernikahan dan acara-acara khusus lainnya, serta dalam pertunjukan untuk turis.
4. Bollenhut
Ilustrasi pinterest.com/HilaryTarver |
Bollenhut adalah berupa topi jerami putih dengan pinggiran lebar yang dihiasi dengan empat belas pom-pom wol yang berbeda warna di bagian atasnya. Warna pom-pom ini menggambarkan status pernikahan dari si pemakai. Wanita yang sudah menikah memakai pom-pom berwarna hitam, sedangkan wanita yang masih lajang memakai pom-pom berwarna merah.
Bollenhut merah yang dikenakan oleh wanita lajang adalah yang paling terkenal. Sebagian besar karena warnanya yang mencolok. Ada yang mengatakan bahwa kue Black Forest dengan ceri di atasnya, didasarkan pada desain Bollenhut ini.
Secara keseluruhan topi ini dapat memiliki berat hingga dua kilogram. Dibawah topi ini dikenakan topi mafia sutra. Orang tua dan janda hanya akan memakai topi mafia ini, tanpa Bollenhut.
Tidak ada komentar untuk "Jenis Atau Ragam Pakaian Tradisional Jerman"
Posting Komentar